BERITA MILITER RUSIA -RBTH.COM - Kompetisi Militer Internasional yang diselenggarakan di pinggir kota
Alabino telah usai pada Sabtu (15/8) lalu. Seperti pada tahun lalu,
Rusia berhasil meraih posisi pertama dalam peraihan medali secara
keseluruhan. Pada posisi kedua diraih oleh Tiongkok, sedangkan posisi
Belarus menyusul di posisi ketiga. Pada “Olimpiade Militer” ini,
sebanyak 14 cabang pertandingan khusus diadakan di sepuluh lapangan
tembak distrik militer Rusia.
Untuk pertama kalinya, Kompetisi Militer Internasional
diadakan pada tahun ini dengan mengombinasikan beberapa disiplin milter
terapan, seperti Tank Biathlon, Aviadarts, dan Derby Caspian, yang
biasanya diselenggarakan secara reguler di musim tertentu. Kompetisi ini
diikuti oleh 57 tim dari 17 negara di Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika
Latin.

Tank Biathlon
Tank Biathlon adalah kompetisi militer yang paling populer
dan spektakuler. Video tank "Drift" tim T-72B Kuwait yang melewati
rintangan air dan aksi berbalik yang spektakuler (untungnya tak
menimbulkan konsekuensi apa pun bagi kendaraan dan sejumlah kru)
tersebar luas di jejaring sosial.
Dalam kompetisi ini, Rusia memenangkan pertandingan
individu. Tiongkok juga tampil dengan cukup baik dan menjadi
satu-satunya tim yang tampil menggunakan teknik milik dalam negeri. Tip
96A milik Tiongkok tidak memberi kejutan tak menyenangkan menarik
layaknya tahun lalu,yaitu ketika tank Tiongkok kehilangan rantai. Namun,
Tiongkok harus puas dengan mendapatkan medali perak. Namun, yang paling
tak terduga, Serbia muncul meraih medali perunggu pada Tank Biathlon
mengalahkan tim dari Kazakhstan pada pertandingan terakhir.
Serangan Suvorov dan Open Water
Selain kompetisi Tank Biathlon, di lapangan tembak kota
Alabino juga diadakan lomba kendaraan tempur infanteri yang dikenal
dengan nama "Serangan Suvorov". Tim infanteri bermotor dari Rusia,
Tiongkok, dan Venezuela berlaga dalam adu keterampil mengendarai
kendaraan tempur infanteri BMP yang harus melewati berbagai rintangan
pada rute sepanjang hampir 22 kilometer. Rusia kembali mengklaim posisi
pertama dalam kompetisi ini, diikuti oleh tim dari Tiongkok dan
Venezuela yang meraih perunggu.
Tak kalah spektakuler dengan kompetisi di Alabino,
pertandingan pasukan teknik "Open Water" yang diadakan di kota Murom,
yang berada di Sungai Oka juga menarik perhatian. Pertandingan ini
diikuti oleh tim dari Rusia, Belarus, dan Tiongkok. Dalam kompetisi ini,
para peserta harus mengatur transportasi alat teknik dan korban yang
cedera dengan bantuan penyebrangan ponton. Namun, semua ini dilakukan
dengan serangan bom dari musuh imajiner. Hasil final dari pertandingan
ini adalah Rusia menempati posisi pertama, Tiongkok di posisi kedua, dan
Kazakhstan di posisi ketiga.
Aviadarts, Ahli Pertempuran Udara dan Piala Laut Kaspia
Aviadarts, kompetisi yang mendemonstrasikan keterampilan
latihan penerbangan, tidak membawa kejutan baru. Pilot-pilot Rusia
berhasil menyapu bersih semua emas pada sepuluh kategori pertandingan:
kategori serangan pesawat, pesawat tempur, pesawat pengebom, helikopter
angkut dan tempur militer, helikopter tempur, penerbangan jarak jauh,
pesawat angkut militer, tim aerobatik, tim aerobatik awak tunggal dan
kategori baru (pada tahun ini), yaitu tim teknisi aviasi terbaik.
Kazakhstan menyusul di posisi kedua dalam klasemen, sedangkan Tiongkok
berhasil mengamankan posisi ketiga yang pernah memimpin pada kompetisi
menengah.
Lima tim lain di luar Rusia (Venezuela, Tiongkok, Pakistan,
Republik Belarus, dan Mesir) juga turut serta dalam pertandingan “Ahli
Pertempuran Udara”. Kru perang antipesawat tempur bersaing dalam
kecepatan menyiapkan senjata dan ketepatan menembak target. Para kru
hanya memiliki waktu tak lebih dari 15 detik untuk mempersiapkan
kompleks senjata dan menembakkannya tepat pada sasaran (yang menjadi
target adalah sistem antirudal “Strela”). Tim Rusia sekali lagi berhasil
meraih posisi teratas dengan catatan waktu dan akurasi terbaik.
Sementara, tim asal Tiongkok dan Belarusia secara berurutan meraih
posisi kedua dan ketiga
Tim Rusia juga sekali lagi menunjukkan keahliannya dengan
memenangkan Kejuaran Laut Kaspia, yaitu suatu kompetisi yang mengadu
keterampilan pelatihan awak di atas kapal. Selama jalannya pertandingan,
kapal-kapal tidak hanya bermanuver, tetapi juga menggunakan senjata
artileri bahkan pada kondisi cuaca yang buruk sekalipun. Pada kejuaraan
ini, posisi pertama dimenangkan oleh kapal rudal kecil milik Armada
Kaspia dari Angkatan Laut Rusia “Grad Svijazhsk”. Angkatan Laut
Kazakhstan memenangkan medali perak dan Angkatan Laut Azerbaijan
mendapatkan medali perunggu.
Ahli Intelijen Militer dan Penembak Artileri
Rusia tidak selalu menjadi pemimpin yang tak terkalahkan
dalam seluruh pertandingan militer. Di beberapa cabang, Tiongkok
berhasil mengungguli Rusia. Setelah perjuangan keras dalam kompetisi
Intelijen Militer yang mengharuskan para peserta menunjukkan keahlian
terjun dengan menggunakan parasut, keterampilan menggunakan persenjataan
kecil, dan gerakan di medan berat, tim dari Tiongkok berhasil merebut
kemenangan dari Rusia. Kali ini, Rusia harus puas dengan medali perak,
dan tim dari Belarusia mendapatkan medali perunggu.
Pada kompetisi “Ahli Penembak Artileri”, tim asal Tiongkok
juga berhasil merebut medali emas. Kemenangan Tiongkok ini dikarenakan
oleh peralatan mereka, SAU PPL-05 kelas “mortir-howitzer”. Senjata gerak
otomatis (self-propelled gun) ini tidak perlu diturunkan dan
ditempatkan pada posisinya, dan teknik pengoperasian kelas ini menembak
tanpa persiapan sebelumnya. Sementara, lawan-lawan Tiongkok harus
berpindah kendaraan dengan mortir di badan kendaraan dan mereka harus
menurunkan senjata untuk bisa menembakkannya. Hasilnya, Rusia menempati
posisi kedua dan Belarusia menempati posisi ketiga.
Ekspor Alat Bidik
Kompetisi Militer Internasional tidak menunjukkan inovasi
teknis yang menarik untuk pameran militer. Sejumlah tim (kecuali
Tiongkok) ikut serta dalam pertandingan menggunakan alat teknik militer
yang telah lama dioperasikan oleh Angkatan Bersenjata Rusia. Namun
demikian, ketertarikan pada teknologi ini tetap ada dari sisi
negara-negara asing. Rusia menampilkan sesuatu yang menarik perhatian
khalayak ramai dan melakukan pengujian yang ketat secara teknis untuk
mencari calon pembeli potensial. Hal ini dikonfirmasi berdasarkan
laporan anggota komando militer dari beberapa negara, misalnya Nikaragua
yang mengumumkan pembelian T-72B dan Venezuela yang menyampaikan
ketertarikannya pada teknologi teknik.
Secara keseluruhan, Kompetisi Militer Internasional ARMY
2015 menjadi sangat berguna untuk memperkuat hubungan militer-teknis
antara negara-negara peserta. Selama jalannya pertandingan, tim yang
bertanding berhasil meningkatkan keterampilan tempur mereka yang akan
berguna di musim olahraga berikutnya. ARMY 2015 adalah kompetisi yang
pertama, tetapi menurut Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu, ini
bukanlah yang terakhir. Selain itu, Rusia berharap bahwa jumlah peserta
pertandingan olahraga militer terapan ini akan terus berkembang.
“Pada hari ini, hasil kompetisi akan diumumkan dan
sekaligus dan diadakan pemberian penghargaan kepada para pemenang. Kami
juga ingin mengatakan sekali lagi bahwa kami menunggu semuanya untuk
dapat hadir. Setiap orang yang datang ke sini, datang dengan damai dan
dari seluruh penjuru dunia dan setiap orang yang datang secara khusus
pada acara-acara seperti ini. Kami menunggu kehadiran Anda di sini, di
lapangan tembak ini, di lapangan olahraga tempur ini, bukan di tempat
lain,” ujar Shoygu pada upacara penutupan kompetisi militer ini.
Menurut Menteri Pertahanan, kompetisi militer internasional
ARMY 2015 telah melibatkan 279 unit senjata, peralatan perang khusus
Angkatan Bersenjata Rusia dan 158 unit Tentara Pembebasan Rakyat.
Sementara, pertandingan aviasi melibatkan 54 unit pesawat
dan helikopter milik Angkatan Udara Rusia, 12 unit pesawat dan
helikopter milik Angkatan Udara Republik Kazakhstan, tiga unit pesawat
milik Angkatan Udara Republik Belarus, dan dua pesawat Angkatan Udara
pasukan Tentara Pembebasan Rakyat.
Pada pertandingan “Piala Laut Kaspia”, dua kapal rudal
kecil “Uglich” dan “Grad-Sviyazhsk” milik Angkatan Laut Rusia ikut dalam
kompetisi ini, berikut satu unit kapal rudal dari Azerbaijan dan
Kazakhstan.
iklan